Suku Madura
Suku Madura merupakan etnis dengan populasi besar di Indonesia, jumlahnya sekitar
20.179.356 juta jiwa (sensus 2014). Mereka berasal dari Pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya.
Bahasa
Suku Madura terkenal karena
gaya bicaranya yang blak-blakan. Juga dikenal hemat, disiplin, dan rajin
bekerja. Untuk naik haji,
orang Madura sekalipun miskin pasti menyisihkan sedikit penghasilannya untuk
simpanan naik haji. Selain itu orang Madura dikenal mempunyai tradisi Islam
yang kuat, sekalipun kadang melakukan ritual Pethik
Laut atau Rokat Tasse (sama dengan larung sesaji).
Tulisan di atas hanya streotipe
saja yang hanya dilakukan oleh segelintir orang. Suku Madura memiliki aturan
dan tatakrama yang sangat kuat. Orang Madura sangat menghormati orang tua,
guru, dan sebagainya. Apalagi Madura Timur (Pamekasan dan Sumenep)yang dikenal
halus gaya bicaranya dan sangat sopan santun.
Karakter Sosial Budaya
Harga diri, juga paling penting
dalam kehidupan orang Madura, mereka memiliki sebuah peribahasa lebbi bagus pote tollang, atembang
pote mata. Artinya, lebih baik mati (putih tulang) daripada malu (putih
mata). Sifat yang seperti ini melahirkan tradisi carok pada masyarakat Madura.
Ada perbedaan antara Madura
Timur (Sumenep dan Pamekasan)dengan Madura Barat (Sampang dan Bangkalan). Orang
Madura Timur dikenal lebih halus baik dari sikap, bahasa, dan tatakrama dari
pada orang Madura Barat. Orang Madura Barat lebih banyak merantau dari pada
Madura Timur. Hal ini, dikarenakan Madura Barat lebih gersang dari pada Madura
Timur yang dikenal lebih subur.
Budaya
Di pulau kecil Madura yang konon merupakan
sempalan dari pulau Jawa ini terdapat sebuah tradisi untuk mempertahankan harga
diri berbau kekerasan bagi seorang laki-laki yang di sebut carok.
jang laga carok sendiri biasanya dipicu oleh
masalah perempuan yakni bila diganggunya istri dan kehormatan keluarganya,
karena bagi lelaki Madura istri merupakan symbol dari kehormatan bagi dirinya.
Jadi bila kemudian sang istri diganggu atau berselingkuh dengan pria lain maka
itu sama artinya dengan melecehkan dan menginjak-injak keberadaannya sebagai
lelaki. Dan bila sudah begitu tak ada jalan lain yang bisa ditempuh selain
mengajaknya berduel satu lawan satu dalam carok.
Dengan alasan untuk membela kehormatan itulah, maka orang yang melakukan carok, dianggap bagai pahlawan oleh keluarga dan lingkungan sekitarnya, meski pada akhirnya mereka harus mati di tangan lawannya. Dan untuk orang yang mengalahkan lawannya saat carok, dan lolos dari kematian, selain dianggap pahlawan oleh keluarganya pun dianggap sebagai oreng jago atau jagoan. Orang seperti inilah, yang kemudian akan mendapat julukan sebagai oreng blater.
Dan bila julukan sebagai oreng blater telah disandang maka orang tersebut pun bisa mendaftar menjadi anggota remo yakni sebuah perkumpulan yang mirip arisan khusus untuk para jagoan carok.
Dengan alasan untuk membela kehormatan itulah, maka orang yang melakukan carok, dianggap bagai pahlawan oleh keluarga dan lingkungan sekitarnya, meski pada akhirnya mereka harus mati di tangan lawannya. Dan untuk orang yang mengalahkan lawannya saat carok, dan lolos dari kematian, selain dianggap pahlawan oleh keluarganya pun dianggap sebagai oreng jago atau jagoan. Orang seperti inilah, yang kemudian akan mendapat julukan sebagai oreng blater.
Dan bila julukan sebagai oreng blater telah disandang maka orang tersebut pun bisa mendaftar menjadi anggota remo yakni sebuah perkumpulan yang mirip arisan khusus untuk para jagoan carok.
Kebudayaan
Batik
Batik Madura adalah sebuah
kerajinan tangan yang berasal dari Pulau Madura, yang pusat pembuatan batik tersebut
berada di daerah Bangkalan yang merupakan ujung Barat Madura, sampai di pasar
Sumenep. Batik Madura seakan identik dengan satu tempat istimewa, yaitu Tanjung
Bumi, yang berada di Bangkalan Utara, diluar jalur utama lintas Madura yaitu
berada di sisi selatan pulau Madura.
Rumah Adat
Rumah Adat yang dimiliki oleh masyarakat Madura adalah halaman
panjang yang biasa disebut Tanian Lanjang yang membuktikan kekerabatan
masyarakat madura. Rumah adat madura ini memiliki satu pintu didepan rumah,
agar pemilik rumah dapat mengontrol aktifitas keluar masuk keluarga. Pintu yang
dihiasi ukir - ukiran asli madura. dengan warna hijau dan merah yang memiliki
lambang kesetiaan dan perjuangan.
Senjata Tradisional Madura
Senjata yang dimiliki oleh masyarakat Madura bernama Clurit,
bentuknya melengkung seperti arit, mata clurit sangat runcing dan tajam.
Gagangnya terbuat dari kayu atau logam
Pakaian Adat Madura
Pakaian adat masyarakat Madura untuk Pria identik dengan motif
garis horizontal yang biasanya berwarna merah putih dan memakai ikat kepala.
Lebih terlihat gagah lagi bila mereka membawa senjata tradisional yang berupa
clurit. Dan untuk wanita, biasanya hanya menggunakan bawahan batik khas Madura
dan mengenakan kebaya yang lebih simple.

Karapan Sapi
Karapan Sapi inilah budaya Madura yang sangat terkenal.
Kesenian ini diperkenalkan pada abad ke-15 (1561 M) pada masa pemerintahan
Pangeran Katandur di daerah Keratin Sumenep. Kerapan sapi ini merupakan lomba
memacu sapi paling cepat sampai tujuan. Bertujuan untuk memberikan motivasi
kepada para petani agar tetap semangat untuk bekerja dan meningkatkan produksi
ternak sapinya.

Upacara Sandhur Pantel
Upacara Sandhur Pantel merupakan sebuah ritual untuk masyarakat
Madura yang berprofesi sebagai petani ataupun nelayan. Upacara ritual ini
meruapkan upacara yang menghubungkan manusia dengan makhluk ghaib atau sebagai
sarana komunikasi manusia dengan Tuhan Pecipta Alam Semesta. Upacara ini berupa
tarian dan nyanyian yang diiringi musik.
Madura juga
memiliki Tarian Khas diantaranya :
- Tarian
Sholawat Badar atau rampak jidor
- Tarian
Topeng Gethak
- Tarian
Rondhing
sumber :