Pulau
Lombok
Pulau
Lombok adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggarayang
terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di
sebelat barat dan Selat Alas di
sebelah timur dari Sumbawa.
Pulau ini kurang lebih berbentuk bulat dengan semacam "ekor" di
sisi barat dayayang
panjangnya kurang lebih 70 km. Luas pulau ini mencapai 5.435 km²,
menempatkannya pada peringkat 108 dari daftar pulau berdasarkan luasnya di dunia.
Kota utama di pulau ini adalah Kota Mataram,
dengan jumlah penduduk pada
tahun 2001:
2.722.123 jiwa.
Pulau ini didominasi
oleh gunung berapi Rinjani yang ketinggiannya mencapai 3.726 meter
di atas permukaan laut dan menjadikannya yang ketiga tertinggi di Indonesia.
Gunung ini terakhir meletus pada bulan Juni-Juli 1994. Pada tahun 1997 kawasan gunung dan
danau Segara Anak ditengahnya dinyatakan dilindungi oleh pemerintah. Daerah
selatan pulau ini sebagian besar terdiri atas tanah subur yang dimanfaatkan
untuk pertanian, komoditas yang biasanya ditanam di daerah ini antara
lain jagung, padi, kopi, tembakau dan kapas.
Lombok
termasuk provinsi Nusa Tenggara Barat dan
pulau ini sendiri dibagi menjadi 4kabupaten dan
1 kotamadya:
Kabupaten lombok barat
Kabupaten Lombok tenggah
Kabupaten Lombok timur
Kabupaten Lombok utara
Suku Sasak
Suku Sasak adalah sukubangsa yang mendiami pulau Lombok dan menggunakan bahasa Sasak. Sebagian besar suku Sasak beragama Islam, uniknya pada sebagian kecil masyarakat suku Sasak, terdapat
praktik agama Islam yang agak berbeda dengan Islam pada umumnya yakni Islam Wetu Telu, namun hanya berjumlah sekitar 1% yang melakukan praktek
ibadah seperti itu. Ada pula sedikit warga suku Sasak yang menganut kepercayaan
pra-Islam yang disebut dengan nama "Sasak Boda".
Adat
Adat
istiadat suku sasak dapat anda saksikan pada saat resepsi perkawinan, dimana
perempuan apabila mereka mau dinikahkan oleh seorang lelaki maka yang perempuan
harus dilarikan dulu kerumah keluarganya dari pihak laki laki, ini yang dikenal
dengan sebutan merarik atau pelarian.
Caranya
cukup sederhana, gadis pujaan itu tidak perlu memberitahukan kepada kedua
orangtuanya. Bila ingin menikah, gadis itu dibawa. Namun jangan lupa aturan,
mencuri gadis dan melarikannya biasanya dilakukan dengan membawa beberapa orang
kerabat atau teman. Selain sebagai saksi kerabat yang dibawa untuk mencuri
gadis itu sekalian sebagai pengiring dalam prosesi itu. Dan gadis itu tidak
boleh dibawa langsung ke rumah lelaki, harus dititipkan ke kerabat
laki-laki.Tentu menikahi gadis dengan meminta izin kepada orang tuanya (redaq)
lebih terhaormat daripada mencuri gadis tanpa pemberitahuan terlebih dahulu,
namun proses seperti ini sudah sangat jarang ditemukan karena kebiasaan orang
sasak lebih dominan mencurinya supaya tidak terhambat oleh hal-hal yang tidak
diinginkan seperti tidak disetujui orang tua gadis atau keterbatasan kemampuan
dalam hal materi karena proses "redaq" biasanya menghabiskan biaya
yang lebih besar daripada melarikan gadis (merarik) tanpa izin.
Dalam proses
pencurian gadis, setelah sehari menginap pihak kerabat laki-laki mengirim
utusan ke pihak keluarga perempuan sebagai pemberitahuan bahwa anak gadisnya
dicuri dan kini berada di satu tempat tetapi tempat menyembunyikan gadis itu
dirahasiakan, tidak boleh diketahui keluarga perempuan. 'Nyelabar', istilah
bahasa setempat untuk pemberitahuan itu, dan itu dilakukan oleh kerabat pihak
lelaki tetapi orangtua pihak lelaki tidak diperbolehkan ikut.
Rombongan
'nyelabar' terdiri lebih dari 5 orang dan wajib mengenakan berpakaian adat.
Rombongan tidak boleh langsung datang kekeluarga perempuan. Rombongan terlebih
dahulu meminta izin pada Kliang atau tetua adat setempat, sekedar rasa
penghormatan kepada kliang, datang pun ada aturan rombongan tidak diperkenankan
masuk ke rumah pihak gadis. Mereka duduk bersila dihalaman depan, satu utusan
dari rombongan itu yang nantinya sebagai juru bicara menyampaikan
pemberitahuan.
Bahasa
Disamping bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional, penduduk pulau Lombok (terutama suku Sasak), menggunakan bahasa Sasak (bahasa
asli) sebagai bahasa utama dalam percakapan sehari-hari. Di seluruh Lombok
sendiri bahasa Sasak dapat dijumpai dalam empat macam dialek yang berbeda yakni
dialek Lombok utara , tengah, timur laut dan tenggara. Selain itu dengan
banyaknya penduduk suku Bali yang
berdiam di Lombok (sebagian besar berasal dari eks Kerajaan Karangasem), di beberapa tempat terutama di Lombok Barat danKotamadya Mataram dapat
dijumpai perkampungan yang menggunakan bahasa Bali sebagai
bahasa percakapan sehari-hari.
Mata Pencarian
Mata
pencaharian penduduk suku Sasak berasal dari sektor pertanian dengan daerah
tersebur diwilayah kabupaten lombok timur, selain itu juga dalam bidang
peternakan dan hanya sebagian kecil bermata pencahariannya dari Pariwisata.
Kebudayaan
Presean
Simbol Kejantanan Taruna (Pemuda) Sasak
Budaya Presean atau
bertarung dengan rotan memang sudah dikenal masyarakat Lombok sejak lama. Namun
budaya yang penuh dengan kekerasan itu berubah menjadi unik ketika dipadukan
gaya bela diri yang unik dan lucu dari pemainnya.
Presean
adalah salah salah satu kekayaan budaya bumi gogo rancah (lombok). Acara ini
berupa pertarungan dua lelaki Sasak bersenjatakan tongkat rotan (penjalin)
serta berperisai kulit kerbau tebal dan keras (ende). Petarung biasa disebut
pepadu. Presean bermula dari luapan emosi para prajurit jaman kerajaan taun jebot
(dahulu kala) sehabis mengalahkan lawan di medan perang. Acara tarung presean
ini juga diadakan untuk menguji keberanian/nyali lelaki sasak yang wajib jantan
dan heroik saat itu.
Uniknya
dari pertarungan presean, pesertanya tidak pernah dipersiapkan secara khusus.
Pepadu atau petarung diambil dari penonton yang mau adu nyali dan
ketangguhan mempermainkan tongkat rotan dan perisai yang disediakan.
Penonton/calon peserta bisa mengajukan diri atau dipilih oleh wasit pinggir
(pakembar sedi). Setelah mendapat lawan, pertarungan akan dimulai dan dimpimpin
oleh wasit tengah (pekembar).
Tarian rotan dari Lombok
ini sudah dikenal masyarakat Sasak secara turun temurun. Awalnya
merupakan sebuah bagian dari upacara adat yang menjadi ritual untuk
memohon hujan ketika kemarau panjang. Sebuah tradisi-yang dalam perkembangan
kemudian-sekaligus berfungsi sebagai hiburan yang banyak diminati. Sebagai
salah satu upaya melestarikan budaya daerah, Presean Lombok pun mulai sering
dilombakan. Pertandingan diakhir dengan salam dan pelukan persahabatan antar
petarung. Tanda tiada dendam dan semua hanyalah permainan. Benar-benar sportif
.
Sistem
Kemasyarakatan Suku Sasak
Pelapisan Sosial
Di daerah lombok
secara umum terdapat 3 Macam lapisan sosial masyarakat :
1.
Golongan Ningrat
2.
Golongan Pruangse
3.
Golongan Bulu Ketujur ( Masyarakat Biasa )
Masing -masing
lapisan sosial masyarakat di kenal dengan Kasta yang mempunyai criteria
tersendiri :
Ø Golongan
Ningrat ; Golongan ini dapat diketahui dari sebutan kebangsawanannya. Sebutan
keningratan ini merupakan nama depan dari seseorang dari golongan ini. Nama
depan keningratan ini adalah ” lalu ” untuk orang-orang ningrat pria yang belum
menikah. Sedangkan apabila merka telah menikah maka nama keningratannya adalah
” mamiq “. Untuk wanita ningrat nama depannya adalah ” lale”, bagi mereka yang
belum menikah, sedangkan yang telah menikah disebut ” mamiq lale”.
Ø Golongan
Pruangse ; kriteria khusus yang dimiliki oleh golongan ini adalah sebutan
“ bape “, untuk kaum laki-laki pruangse yang telah menikah. Sedangkan
untuk kaum pruangse yang belum menikah tak memiliki sebutan lain kecuali nama
kecil mereka, Misalnya seorang dari golongan ini lahir dengan nama si ” A ”
maka ayah dari golongan pruangse ini disebut/dipanggil ” Bape A “, sedangkan
ibunya dipanggil ” Inaq A “. Disinilah perbedaan golongan ningrat dan pruangse.
Ø Golongan
Bulu Ketujur ; Golongan ini adalah masyarakat biasa yang konon dahulu adalah
hulubalang sang raja yang pernah berkuasa di Lombok. Kriteria khusus golongan
ini adalah sebutan ” amaq ” bagi kaum laki-laki yang telah menikah, sedangkan
perempuan adalah ” inaq “.
Di
Lombok, nama kecil akan hilang atau tidak dipakai sebagai nama panggilan kalau
mereka telah berketurunan. Nama mereka selanjutnya adalah tergantung pada anak
sulungnya mereka. Seperti contoh di atas untuk lebih jelasnya contoh lainnya
adalah bila si B lahir sebagai cucu, maka mamiq A dan Inaq A akan dipanggil
Papuk B. panggilan ini berlaku untuk golongan Pruangse dan Bulu Ketujur. Meraka
dari golongan Ningrat Mamiq A dan Mamiq lale A akan dipanggil Niniq A.
Rumah Tradisional
Rumah Tradisional Suku Sasak terbuat dari anyaman bambu
dan beberapa pilar bambu sebagai tiang penyangga rumah. Rumah Sasak memiliki
atap berbentuk gunungan yang terlihat menukik ke bawah dan terbuat dari
alang-alang atau jerami. Suku Sasak memanfaatkan tanah yang dicampur dengan
batu bata, getah pohon kayu serta abu jerami untuk dibuat sebagai lantai rumah.
Seringkali masyarakat suku Sasak mengolesi lantai rumah dengan kotoran sapi atau
kerbau yang telah dihaluskan dan dibakar. Menurut mereka, campuran kotoran sapi
atau kerbau ini diyakini dapat menjaga lantai agar tidak mudah lembab dan retak.
Pakaian
Adat
Busana Adat Sasak : adalah busana yang
dibuat dipakai serta didukung oleh masyarakat sasak . Busana Adat Sasak dalam
perkembanganya dipengaruhi oleh budaya Etnis Melayu, Jawa, Bali dan Bugis.
Pengaruh dari berbagai etnis tersebut beralkulturasi menjadi satu dalam
tampilan Busana Adat Sasak. Busana adat Sasak di berbagai lokus budaya/ sub
etnik juga kita dapatkan berbagai bentuk variasi yang mencirikannya.
Dikarenakan budaya Sasak bersendikan agama maka busana Sasak disesuikan dengan
aturan agama yang dianut ( mayoritas orang Sasak ; pemeluk Islam).
Pemakaian busana adat dilakukan untuk kegiatan yang berkenaan dengan adat
dengan tatacara yang beradat. Busana Adat berbeda dengan pakaian kesenian yang
boleh memakai “sumping” , berkaca mata hitam, menggunakan pernik-pernik yang
menyala keemasan. Dalam ketentuan dalam seminar dan lokakarya Pakain Adat Sasak
yang dihadiri oleh para budayawan dan masyarakat adat, telah disepakati
pedoman dasar busana adat sasak , jenis dan maknanya sbb.
Senjata
Tradisional
Tulup
Tulup adalah senjata tradisional Suku Sasak yang biasa
digunakan untuk berburu. Senjata ini terbuat dari kayu meranti yang dilubangi,
berpeluru potongan-potongan seperti lidi dari pelepah pohon enau yang
berbentuk seperti mata panah yang disebut ancar. Mata ancar biasanya diolesi
racun dari getah pohon tatar agar bisa melumpuhkan hewan buruan
Keris
Masyarakat NTB juga memiliki keris untuk senjata
tradisional mereka. Keris ini juga sering digunakan untuk pelengkap pakaian
adat.
Masakan Khas suku sasak
Bagi orang Sasak atau orang yang sudah lama hidup di
Pulau Lombok nama ini tidak asing lagi “ARES“, ya makanan khas suku
Sasak yang hanya bisa di temukan di acara-acara tertentu (begawe).
Bagi orang luar mungkin nama ini sangat asing, nama yang mirip-mirip dengan
nama Dewa dari bangsa Yunani. Ares adalah makanan yang terbuat dari hati
batang pisang yang paling muda, di potong-potong cincang, lalu di kasih bumbu
khas yang akan membangkitkan aroma kelezatan makanan ini. Dalam pembuatan
makanan khas ini memakan waktu yang lumayan lama, itu makanya mengapa Ares
hanya di temui di saat acara-acara besar, seperti acara pernikahan, acara
kematian atau acara kelahiran.
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan tradisional sangat melekat dalam kehidupan
masyarakat Sasak (wetu telu). Pimpinan adat tertinggi dipegang oleh seorang
Pemangku yang tinggal dalam sebuah Kampung yaitu sebuah kompleks pemukiman para
tokoh adat mulai jaman dahulu. Tradisi menjaga makam leluhur dan hutan
disekitar makam dilakukan seorang Perumbak. Hutan disekitar makam
leluhur dianggap keramat sehingga dilarang menebang pohon, bercocok tanam
maupun bertempat tinggal disana.
Selain itu ada Dewan tetua yang
disebut Toaq Lokaq yang terdiri dari anggota-anggota tertua
komunitas desa yang sangat paham dengan nilai-nilai tradisi leluhur. Dan
ada Penghulu (Kiai) yang bertugas membacakan doa dalam setiap
ritual adat.
Kesimpulan
Budaya adalah suatu
cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang
(masyarakat) dan diwariskan dari generasi ke generasi. Sedangkan, kebudayaan
adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Pulau Lombok adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di
sebelat barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. samudra indonesaia di
sebelah utara dan samudra hindia disebelah seletan.
Etnis Sasak merupakan etnis mayoritas penghuni pulau
Lombok, suku sasak merupakan etnis utama meliputi hampir 95% penduduk
seluruhnya. Pemeluk agama islam yang taat, dengan bahsa sasak sebagai bahasa
utama dalam berkomonikasi kehidupan sehari-hari. Bermata pencaharian sebagai
petani.
Di daerah lombok secara umum terdapat 3 Macam lapisan
sosial masyarakat, yaitu Golongan Ningrat, Golongan Pruangse, dan Golongan
Bulu Ketujur ( Masyarakat Biasa ).
Adat istiadat suku sasak
dapat di saksikan pada saat resepsi perkawinan, yang dikenal dengan sebutan
"Merarik" atau "Selarian".
Budaya Presean atau
bertarung dengan rotan salah satu kekayaan budaya gumi (bumi) gogo rancah
(lombok). Berupa pertarungan dua lelaki Sasak bersenjatakan tongkat rotan
(penjalin) serta berperisai kulit kerbau tebal dan keras (ende). Petarung
disebut pepadu. Acara tarung presean ini juga diadakan untuk menguji
keberanian/nyali lelaki sasak yang wajib jantan dan heroik saat itu. Awalnya
merupakan sebuah bagian dari upacara adat yang menjadi ritual untuk
memohon hujan ketika kemarau panjang.
Saran
Bagi para peneliti yang
tertarik ingin meneliti masyarakat dan kebudayaan suku sasak dipulau Lombok,
masih banyak budaya-budya lain yang sangat menarik untuk dikaji, misalnya
seperti bau nyale, tari gandrung, nyongkolan, dll.
Daftar Pustaka